Bandung - Dinas Lalu Lintas Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah kendaraan yang keluar dari Jalur Nagreg yang mengarah ke Bandung pada H+4 Lebaran 2024 atau Minggu (14/4) pada arus balik sebanyak 143.800 kendaraan. "Dengan demikian, pada H+4 volume lalu lintas harian mencapai 143.800 kendaraan, tertinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya pada masa arus balik," kata Humas Posko Pengamanan Lebaran Dishub Provinsi Jawa Barat, Ruddy Heryadi di Bandung, Senin. Rudsy mengatakan jumlah kendaraan yang melintasi Nagreg pada hari sebelumnya diperkirakan masih akan tetap tinggi karena masih banyak pemudik yang belum bergerak pada arus balik. "Jadi mungkin masih ada yang balik, tapi tidak akan terlalu banyak lonjakan dibanding hari Minggu (14/4) atau Sabtu (13/3). Jadi Senin ini akan lebih lambat dari dua hari terakhir, dari data volume lalu lintas kami," katanya.

Pihaknya memprediksi bahwa puncak arus balik kendaraan di jalur Nagleg yang mengarah ke Bandung akan terjadi kemarin. "Kami memprediksi kemarin, Minggu, akan menjadi puncak arus balik. Karena jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, dan jika melihat tahun sebelumnya, volumenya melebihi di waktu yang sama," katanya. Dia mengatakan bahwa arus balik di jalur Nagleg sendiri dipadati oleh mobil-mobil pemudik lokal dan juga wisatawan yang ingin kembali ke Bandung dari berbagai tempat wisata seperti Garut dan Pangandaran. "Kami menyebutnya sebagai arus campuran. Ada yang hanya bolak-balik dari Garut dan Pangandaran, ada juga yang pulang ke Bandung," ujar Rudi. Menurut Rudi, kendaraan yang menuju Nagreg didominasi oleh pemudik bersepeda motor yang mencapai 65 persen dari total 93.812 kendaraan yang melintas pada H+4 Lebaran. Lebih lanjut Rudi mengatakan bahwa pihaknya dan jajaran Polres Bandung telah melakukan 10 kali rekayasa lalu lintas satu arah untuk mengurai kemacetan dari arah Tasikmalaya di wilayah Cikaredong menuju Bandung.

"Bahkan hingga tadi malam sudah dilakukan 10 kali rekayasa lalu lintas satu arah dari arah Tasikmalaya menuju Bandung."