Garut - Empat wisatawan yang terseret ombak saat berenang di Pantai Karangpapak, Kecamatan Cikere, Garut, Jawa Barat, Minggu, berhasil diselamatkan nelayan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya membenarkan adanya kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Karangpapak dan menyebabkan empat orang wisatawan, yakni tiga orang dewasa dan satu anak berusia 12 tahun asal Bandung terseret ombak. "Iya, ada kecelakaan tadi pagi, tapi semuanya selamat," kata Anan saat dihubungi melalui telepon genggamnya di Garut, Minggu malam.

Ia menyebutkan identitas para korban, yakni Marini (27), Silva (27), Mia (27), dan seorang anak bernama Liani (12).
Kejadian bermula ketika para korban sedang bermain air di Pantai Kalampapak ketika gelombang pasang datang dan menyeret salah satu korban yang masih anak-anak dan korban lainnya, Mia, berusaha menolongnya namun terseret arus. Selain itu, dua korban lainnya, Sylvia dan Marini, juga berusaha menolong dua korban yang terseret arus, namun ikut terseret arus. Mereka yang terseret cukup beruntung karena segera diketahui oleh nelayan yang sedang memancing dan diselamatkan dengan bantuan warga lainnya.

"Bersamaan dengan kejadian tersebut, seorang nelayan bernama Gani yang sedang memancing melihat keempat korban dan langsung menghampiri dan menolong keempat korban.

Pak Annan menyatakan bahwa semua wisatawan akhirnya dibawa kembali ke pantai dan tidak lama kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameunpeuk untuk perawatan lebih lanjut.

"Para korban dibawa ke RSUD Pameunpeuk untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.




Ia mengatakan selama musim liburan Natal, tingkat kunjungan ke objek wisata pantai di Garut seperti Pantai Santoro, Pantai Sayang Heulang dan juga pantai-pantai lainnya cukup ramai.

Beberapa kawasan pantai di Garut cukup berbahaya untuk berenang, salah satunya Pantai Karampapa, karena ombak yang cukup tinggi dan banyak karang.

"Ada tempat yang dilarang untuk mandi berenang, seperti Karampapak yang lebar dan panjang," katanya.

Untuk mencegah kecelakaan laut, Annan mengatakan bahwa stafnya, bersama dengan petugas gabungan lainnya, terus berpatroli dengan melakukan himbauan secara lisan dan memasang spanduk di berbagai lokasi pantai yang berbahaya.

Meskipun sudah ada peringatan untuk tidak berenang, masih ada saja turis yang mencoba berenang di zona berbahaya, namun mereka berharap kecelakaan laut tidak akan terjadi lagi.

"Sejauh ini hanya ada satu kecelakaan, yaitu pagi ini.