JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengidentifikasi pentingnya aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kenikmatan dalam berwisata sehingga perlu dibentuk manajemen krisis pariwisata di berbagai daerah. "Dari sudut pandang Kemenparekraf, aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kenikmatan sangat penting," ujar Fajar Futomo, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK), di Jakarta, Rabu. Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong terbentuknya MKK di daerah yang merupakan forum yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Ia menilai keberadaan forum ini sangat penting karena pariwisata merupakan sektor yang sangat rentan terhadap krisis yang disebabkan oleh bencana alam maupun non alam. Oleh karena itu, semua pemangku kepentingan perlu bergerak cepat untuk mencegah atau memitigasi dampak negatif dari krisis ketika terjadi.

Seperti pada masa libur lebaran. Menurut pengamatan Kemenparekraf di tiga provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur di Pulau Jawa, pergerakan wisatawan khususnya wisatawan nusantara sangat tinggi, namun masih sedikit yang dapat menjamin kenyamanan bagi para wisatawan.

Bapak Kememparekulaf melanjutkan bahwa masalah umum di destinasi wisata meliputi masalah parkir dan retribusi yang tidak dikelola dengan baik, akses jalan yang sempit dan rusak, serta sampah yang tidak dikelola dengan baik ketika terjadi lonjakan wisatawan.

Florida Pardosi, Direktur Manajemen Destinasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyatakan bahwa pengawasan juga dilakukan melalui koordinasi langsung dengan kepala dinas pariwisata di setiap negara bagian.

"Koordinasi dengan tiga instansi di antaranya juga untuk mendapatkan data kunjungan dan tingkat hunian," kata Florida. Berdasarkan pantauan, beberapa destinasi di Jawa Barat, terutama Pantai Pangandaran, mengalami lonjakan wisatawan yang mencapai 20.223 pengunjung pada 12 April 2024, dengan tingkat hunian hotel mencapai 95%. Di Jawa Tengah, Pantai Menghanti dan Borobudur mengalami lonjakan wisatawan. Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 21.952 pada 13 April 2024 di Pantai Menghanti dan 13.708 pada 12 April 2024 di Borobudur, dengan tingkat hunian mencapai 75-80%.

Di Jawa Timur, jumlah pengunjung tertinggi mencapai 23.911 orang pada tanggal 13 April 2024 di Telaga Sarangan, dengan tingkat okupansi mencapai 60-90%.