Bandung - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin bahwa sebagian jemaah calon haji tahun 1445 Hijriah/ 2019 Masehi yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Subang, Sumedang, akan diberangkatkan dari embarkasi Kertajati dengan berkumpul terlebih dahulu di asrama haji Indramayu. Terungkap. Oleh karena itu, Bay mengatakan mereka yang berangkat melalui bandara Kertajati adalah jemaah haji asal Cirebon (kota dan kabupaten), Indramayu, Majalengka, Jawa Barat dari Kuningan, serta sebagian dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Subang dan Sumedang. "Sisanya, di antaranya dari wilayah Bodebek, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Karawang, Bandung Barat, Garut, Tasik, Banjar, Ciamis, Pangandaran, namun untuk asrama Bekasi berangkat dari Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta)," kata Bay. di Asrama Haji Indramayu, Jumat.
Tahun ini, sekitar 13.000 dari 40.000 jemaah haji dari Jawa Barat dijadwalkan berangkat dari titik embarkasi Kertajati. Di lokasi yang sama, Jabar Ajam Mustajam, kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat, mengatakan bahwa saat ini asrama haji Indramayu masih dalam tahap pembangunan, termasuk masjid baru dan menara yang akan selesai pada tahun 2024. Dia menyatakan bahwa dia mengharapkan pembangunan tersebut akan selesai pada tahun 2024. Oleh karena itu, lanjutnya, jemaah haji yang berangkat dari embarkasi Kertajati akan lebih banyak dibandingkan tahun 2023. "Jadi di sini hanya 13.000 orang. Tapi tahun depan, seperti yang diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, mungkin akan ada 37.000 orang di sini karena sudah tersedia tower," kata Ajam.

Diketahui bahwa pada hari Jumat, Wakil Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Matumudin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke asrama haji Indramayu untuk memastikan kesiapan pelayanan bagi jamaah haji yang berangkat dari Kertajati pada tahun ini. Dalam sidak tersebut, Bey menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab atas fasilitas yang akan mulai menerima jemaah haji pada 11 Mei 2024 ini. Misalnya, masalah kebersihan dengan banyaknya debu dan sampah, kurangnya pepohonan, dan genangan air di beberapa tempat yang dapat mengganggu pemandangan dan menimbulkan penyakit.

Dan tentang air bersih, karena air di daerah tersebut payau, dan tentang kesiapan petugas layanan di tempat yang memiliki empatmenara, dengan 100 kamar dan 400 tempat tidur permenara.